A Man Called Ahok

Dunia Viral - A Man Called Ahok. Siapa sih orang Indonesia yang tidak kenal dengan Basuki Tjahaja Purnama? Pria yang akrab dipanggil dengan sapaan Ahok ini memang merupakan pribadi yang fenomenal di Indonesia. Bukan Ahok namanya jika tidak menimbulkan pro dan kontra. Namun, dibalik gaya bicaranya yang kasar dan bisa melukai hati siapa saja, Ahok juga dianugerahi oleh banyak penghargaan atas prestasi yang telah dicapainya.


Baca Juga : Viral! Muncul Kerajaan Baru di Nusantara!

Prestasinya itu mayoritas ia ukir saat ia masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kesuksesan Ahok dalam mengatur kota metropolitan, Jakarta pun tidak hanya diakui di kancah nasional saja, namun ia juga mendapat apresiasi dan sorotan dari dunia internasional. - Bandarq Online

Penghargaan yang ia raih di tingkat nasional, diberikan oleh berbagai lembaga atau instansi, seperti Bappenas, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hingga PT Telkom Indonesia. Dan, penghargaan yang ia dapatkan di tingkat internasional juga tidak kalah membanggakan, salah satunya datang dari hasil pilihan majalah Foreign Policy. Dalam daftar tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini pernah masuk dalam 100 besar Global reThinkers 2017. Namanya bersanding bersama para pemimpin negara terkemuka dan intelektual dunia pada saat itu.

Lalu, seberapa hebat sih Ahok di mata dunia internasional? Berikut ini ulasan mengenai prestasi Ahok yang menjadi sorotan dunia internasional.


Bangun Ketahanan Kota

Ahok yang semasa jabatannya selalu berupaya membangun ketahanan kota Jakarta semaksimal mungkin, rupanya tidak memberikan hasil yang mengecewakan. Kota Jakarta sendiri pernah menjadi salah satu finalis dari kota-kota yang ada di dunia yang diajak bergabung kedalam jaringan 100 Resilent Cities atau 100 RC. Kota-kota tersebut nantinya akan bergabung dengan komunitas global.

The Rocketfeller Foundation yang mempelopori program 100 RC ini bercita-cita membantu kota di seluruh dunia dalam meningkatkan ketahanan untuk menghadapi tantangan baik sosial, ekonomi atau fisik. Jakarta akan diberikan kemudahan dalam mengakses beragam fasilitas, berupa perangkat, pendanaan, sumbangan keahlian teknis dan berbagai sumber daya lainnya.

Segala kemudahan tersebut diperuntukan guna kesiapan atau ketahanan kota dalam menghadapi tantangan di era abad-21 nanti. Dengan banyaknya populasi manusia yang mendiami daerah perkotaan, kemungkinan program RC 100 bisa menjadi alternatif solusi untuk menghadapi masalah tersebut. Pada tahun 2050 nanti, diperkirakan populasi manusia yang mendiami perkotaan akan meningkat hingga 70%.

Akibatnya, permasalahan kota akan semakin kompleks, terutama masalah pertumbuhan populasi yang semakin pesat. Selain dari itu, bahaya bencana alam juga siap mengintai kapan saja, yang mungkin disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.

Dapat Pujian dari New York Times

Media ternama asal Amerika Serikat, New York Times, pernah menjadikan cerita Ahok sebagai bagian dari koran mereka. Artikel dirinya ditulis pada halaman A10 dengan judul 'Run by Jakarta Governor, Up ends Indonesia's Party Politics'

Ahok sendiri disebut sebagai 'orang luar' oleh New York Times. Alasannya? Karena ia berasal dari pihak minoritas. Beretnis Tionghoa dan beragama Kristen yang hidup di tengah-tengah penduduk Jakarta yang mayoritasinya Islam, tidak membuat Ahok gentar atau merasa terindimasi. Justru dia mencurahkan seluruh jiwa dan raganya melalui usaha-usaha serta gagasan-gagasan yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat Jakarta. Terutama masyarakat golongan menengah kebawah.



Ahok maju melalui jaluran independen, dan keputusannya tersebut mengguncang sistem perpolitikan di Indonesia. Calon independen sudah bisa dipastikan kalah saat itu. Namun hebatnya Ahok saat itu justru mendapatkan banyak dukungan. Padahal ada 10 Partai di parlemen yang dikuasai oleh dinasti politik, mantan jenderal dan taipan bisnis yang siap membiayai mereka. Sisanya adalah kelompok berbasis Islam yang ideologi politiknya bisa berubah tergantung pada koalisi partai.

Ahok menjadi alternatif bagi warga yang sudah muak dengan sistem politik di Indonesia kala itu, maka dari itu tidak heran jika ia mendapatkan banyak sekali dukungan.

Masuk Daftar Global reThinkers 2017

Mantan Gubernur Bangka Belitung ini pernah masuk ke deretan nama-nama pemikir dunia yang menginspirasi banyak orang. Selain Ahok, ada Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, Presiden Gambia, Adama Barrow, Dubes AS untuk PBB, Nikki Haley, serta Presiden Prancis, Emmanuel Macron. - QQ Online

Ada juga mantan tangan kanan Donal Trump, yaitu Steve Bannon, prajurit transgender yang membocorkan rahasia AS, Chelsea Manning, Seniman Ai Wei Wei, juga Leila de Lima, senator Filipina yang menjadi pengkritik terdepan Presiden Rodrigo Duterte.

Ahok sendiri dipilih oleh Foreign Policy agar tetap berdiri di tengah fundamentalisme yang sedang bertumbuh di Indonesia. Selain itu, dalam narasinya associate editor di Foreign Policy, Benjamin Soloway menyebut, saat terjun ke dunia politik di Jakarta pada 2012, Ahok tak sesuai dengan profil politikus pada umumnya.


Basuki Tjahaja Purnama memiliki mulut yang tajam, seorang keturunan Tionghoa, dan seorang Protestan di negara yang berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Mungkin pada awalnya, latar belakang Ahok itu tidak jadi masalah bagi masyarakat DKI Jakarta, namun situasi berbalik menyerangnya pada tahun 2017 yang lalu.

Posting Komentar

0 Komentar