Viral! Aturan Pemerintahan Filipina Saat Lockdown ini Dianggap Tidak Manusiawi

Dunia Viral - Viral! Aturan Pemerintahan Filipina Saat Lockdown ini Dianggap Tidak Manusiawi. Filipina adalah salah satu negara Asia Tenggara yang tidak luput dari pandemi virus corona. Data per hari mencatat bahwa sudah ada 7.958 kasus positif virus corona di Filipina. - Mejaqq

Jumlah kematian mencapai 530 korban dan yang berhasil sembuh adalah 975 orang. Karena itulah, Filipina masih menerapkan lockdown hingga tanggal 30 April yang lalu. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte bahkan tidak segan-segan menerapkan kebijakan tangan besi untuk mengatur warganya. Mereka yang melanggar aturan lockdown diancam akan ditembak di tempat.


Baca Juga : Viral Pernyataan Mengejutkan dari Sang Penerima Nobel Kesehatan Asal Jepang, Tasuku Honjo

"Saya tidak akan ragu. Perintah saya adalah kepada polisi dan militer, serta distrik, bahwa jika ada masalah atau situasi muncul bahwa orang-orang melawan dan nyawa Anda dipertaruhkan, tembak mati mereka. Apakah kamu mengerti? Mati. Alih-alih menyebabkan masalah, saya akan mengirim kamu ke kubur." tegas Duterte.

Ternyata apa yang diucapkan Presiden Filipina itu bukan hanya gertakan saja, kebijakan ini telah diterapkan pada 6 April 2020 yang lalu. Di salah satu kasus, seorang pria berusia 63 tahun ditembak mati karena mengancam para pejabat desa dan polisi yang berjaga di pos pemeriksaan. - Bandarq Online

Namun, dampak dari lockdown ini menyebabkan rakyat kehilangan mata pencaharian. Warga kemudian menggelar aksi protes dengan narasi bahwa pemerintah telah gagal memberikan bantuan untuk rakyat miskin.

Meski begitu, Duterte tetap dengan pendiriannya. Kini, ada peraturan baru lagi yang dibuatnya yaitu mengurung pelanggar aturan lockdown di dalam kandang anjing.

Beredar foto yang memperlihatkan lima orang dimasukkan dalam kandang anjing, karena melanggar jam malam. Peristiwa ini terjadi di kota Santa Cruz. Petugas yang berpatroli melihat mereka masih berkeliaran di luar rumah di atas jam malam. Saat ini, jam malam di Filipina adalah mulai dari jam 8 malam sampai jam 5 pagi.



Sebelum memasukkan pelanggar lockdown ke dalam kandang, seorang pejabat berpose terlebih dahulu. Kemudian, mereka memasukkan lima orang tersebut dalam sangkar besi berkarat. Kebijakan ini pun segera menuai kontroversi. Banyak yang mengecam pejabat itu karena dianggap tak punya hati, sementara aktivis HAM menyerukan investigasi menyeluruh terkait peristiwa ini.

"Polisi dan pejabat setempat harus menghormati hak-hak orang-orang yang mereka tangkap karena melanggar jam malam dan peraturan kesehatan masyarakat lainnya, yang dapat dilakukan sambil tetap membiarkan pemerintah Filipina mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memerangi Covid- 19." kata Phil Robertson, dari Human Rights Watch.

Sementara itu, Walikota Santa Cruz Edgar San Luis menyebut pihak berwenang harus bertanggung jawab dan diselidiki. Dia sudah meminta dewan setempat untuk menjelaskan peristiwa tersebut ke publik. - Agen Bandarq Online

Baca Juga : Sinopsis Film: Time to Hunt

Ketegasan Duterte dalam setiap kebijakannya memang sering menuai kontroversi. Dia tidak segan berkata kasar bahkan mengancam membunuh mereka yang membangkang. Namun, di lain pihak ada yang menganggap ini bentuk baru dari kediktatoran. Bagaimana menurutmu?

Posting Komentar

0 Komentar